(makalah) Data link layer
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Rumusan
masalah
1.2.1.
Identifikasi masalah
1.2.2.
Batasan masalah
1.3. Maksud dan
Tujuan
BAB II
pembahasan
2.2. Physical
Layer dan Data Link Layer
2.2.1
Lapisan Physical
2.2.2 Lapisan Data Link
2.2.2 Lapisan Data Link
2.3.1
Masalah-Masalah Data Link Layer
2.3.2 Paket Data
2.3.3 Penanganan Kesalahan Transmisi
2.3.4 Kendali Kesalahan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Referensi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang berbasis komputerisasi menuntut manusia untuk lebih mendalami ilmu teknologi dan informasi salah satu bentuk fisik nyata adalah mendalami tentang ilmu komputerisasi tentang pengolahan data ,aplikasi program sampai membuat program itu sendiri.Di Indonesia untuk saat ini computer di kenalkan mulai tingkat sekolah dasar yang memulai mengenal perangkat softwer dan hard ware dari elmen – elmen computer serta menjadi user untuk sebuah system operasi,untuk SMP dan SMA pengenalan computer lebih mendalam dalam menjalankan sebuah system aplikasi ini seperti pendalaman program untuk drawing dan program office yang menunjang untuk di dunia kerja.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi masalah
saat proses pengiriman data dari satu komputer client ke server banyak teknologi-teknologi yang mendukung jalanya proses komunikasi data dalam sebuah jaringan, dan ketika terjadi eror dalam permintaan paket data ke server masih banyak yang tidak mengerti kenapa hal itu dapat terjadi, dan masih bayak yang tidak tahu tentang teknologi atau perangkat apa yang ada di balik komunikasi data di internet.
1.3. Maksud dan Tujuan
2.3.2 Paket Data
2.3.3 Penanganan Kesalahan Transmisi
2.3.4 Kendali Kesalahan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Referensi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang berbasis komputerisasi menuntut manusia untuk lebih mendalami ilmu teknologi dan informasi salah satu bentuk fisik nyata adalah mendalami tentang ilmu komputerisasi tentang pengolahan data ,aplikasi program sampai membuat program itu sendiri.Di Indonesia untuk saat ini computer di kenalkan mulai tingkat sekolah dasar yang memulai mengenal perangkat softwer dan hard ware dari elmen – elmen computer serta menjadi user untuk sebuah system operasi,untuk SMP dan SMA pengenalan computer lebih mendalam dalam menjalankan sebuah system aplikasi ini seperti pendalaman program untuk drawing dan program office yang menunjang untuk di dunia kerja.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi masalah
saat proses pengiriman data dari satu komputer client ke server banyak teknologi-teknologi yang mendukung jalanya proses komunikasi data dalam sebuah jaringan, dan ketika terjadi eror dalam permintaan paket data ke server masih banyak yang tidak mengerti kenapa hal itu dapat terjadi, dan masih bayak yang tidak tahu tentang teknologi atau perangkat apa yang ada di balik komunikasi data di internet.
1.3. Maksud dan Tujuan
1)memberikan Gambaran tentang 7 model OSI
2)Memberikan gambran tentang lapisan Physical dan Data
Link layer di dalam model OSI
3)Memberikan penjelasan tentang switch
4)Memenuhi salah satu tugas matakuliah komunikasi data
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Model OSI
Model referensi jaringan terbuka
OSI atau OSI Reference Model for
open networking adalah sebuah model arsitektural
jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for
Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977.
OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection.
Model ini disebut juga dengan model "Model
tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk
mengembangkan protokol-protokol jaringan,
meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan.
Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa
fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus,
sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi
kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan Internet dan
protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang
diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung
protokol OSI Reference Model
dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan
beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini
akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995,
dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang
dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model
memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut
Lapisan ke-
|
Nama lapisan
|
Keterangan
|
7
|
Application Layer
|
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada
dalam lapisan ini adalah HTTP,FTP, SMTP,
dan NFS.
|
6
|
Presentation Layer
|
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol(RDP). |
5
|
Session Layer
|
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. |
4
|
Transport Layer
|
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. |
3
|
Network Layer
|
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internet working dengan menggunakan router dan switch layer-3. |
2
|
Data-Link Layer
|
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat kerasMedia Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub,bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). |
1
|
Physical Layer
|
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card kabel atau radio. (NIC) dapat berinteraksi dengan media |
2.2. Gambaran Umum Physical layer dan Data Link Layer
2.2.1 Lapisan Physical
Lapisan fisik (physical layer atau PHY Layer) adalah lapisan pertama dalam model referensi jaringan OSI (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic). Protokol-protokol pada level PHY mencakup IEEE 802.3, RS-232C, dan X.21. Repeater, transceiver, kartu jaringan/network interface card (NIC), dan pengabelan beroperasi di dalam lapisan ini.
2.2.2 Lapisan Data Link
Lapisan data-link (data link
layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI,
yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang
berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah
agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan
yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang
saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di
dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini
bertanggung jawab dalam membuat frame, flow control,
koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan
di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta
bridge jaringan juga
beroperasi di sini.
Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP)(lapisan transport).
Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, lapisan data link melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame(biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte).
Kemudian lapisan data link mentransmisikan acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. tersebut secara berurutan dan memproses
2.3.1
Masalah –Masalah Data Link Layer.
Data link layer berfungsi untuk mengatasi masalah pada saluran yang dapat merusak frame yakni dengan mengirim kembali data frame tetapi kekurangannya frame dapat terkirim ber ulang-ulang kali,fungsi lainya adalah menjadi mekanisme pengaturan lalu lintas,data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang
dimiliki penerima pada saat tertentu.
Lapisan data link terdiri dari dua sub layer ,yaitu logical Link control (LLC) Dan Medium Acces Control (MAC),fungsi dari LLC adlah memeriksa kesalahan dan menangani tranmisi frame .Sedangkan fungsi MAC adalah mengambil dan melepaskan data dari e-kabel,mementukan protokol untuk akses ke kabel yang di share di
dalam sebuah LAN
Data link layer menyediakan tiga layanan antara lain:
1. Layanan unacknowledged connectionless.
2. Layanan acknowledged connectionless.
3. Layanan acknowledged connectionless-oriented
Untuk memecah –mecah aliran bit ini,digunakan methode-methode khusus.ada empat buah metode yang dipakai dalam pemecahan bit menjadi frame ,yaitu:
1. Karakter menghitung
2. Pemberin karakter awal dan akhir,dengan pengisian karakter
3. Pemberian flag awal dan akhir ,dengan pengisian bit
4. pelanggaran pengkodean physical layer
Data link layer berfungsi untuk mengatasi masalah pada saluran yang dapat merusak frame yakni dengan mengirim kembali data frame tetapi kekurangannya frame dapat terkirim ber ulang-ulang kali,fungsi lainya adalah menjadi mekanisme pengaturan lalu lintas,data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang
dimiliki penerima pada saat tertentu.
Lapisan data link terdiri dari dua sub layer ,yaitu logical Link control (LLC) Dan Medium Acces Control (MAC),fungsi dari LLC adlah memeriksa kesalahan dan menangani tranmisi frame .Sedangkan fungsi MAC adalah mengambil dan melepaskan data dari e-kabel,mementukan protokol untuk akses ke kabel yang di share di
dalam sebuah LAN
Data link layer menyediakan tiga layanan antara lain:
1. Layanan unacknowledged connectionless.
2. Layanan acknowledged connectionless.
3. Layanan acknowledged connectionless-oriented
Untuk memecah –mecah aliran bit ini,digunakan methode-methode khusus.ada empat buah metode yang dipakai dalam pemecahan bit menjadi frame ,yaitu:
1. Karakter menghitung
2. Pemberin karakter awal dan akhir,dengan pengisian karakter
3. Pemberian flag awal dan akhir ,dengan pengisian bit
4. pelanggaran pengkodean physical layer
2.3.2
Paket Data
Pada saat yang akan ditranmisikan ,maka data akan di bagi menjadi paket yang kecil-kecil, hal ini dilakukan karena :
Pada saat yang akan ditranmisikan ,maka data akan di bagi menjadi paket yang kecil-kecil, hal ini dilakukan karena :
1. Jaringan tertentu hanya dapat menerima paket dengan
panjang tertentu
(misal ARPANET hanya mampu mengirim paket sebanyak 8063)
(misal ARPANET hanya mampu mengirim paket sebanyak 8063)
2. Jenis flow control
tertentu akan efisien jika berita yang dikirim di bagi dalam paket –paket yang
kecil (misal pada Select Repeat Request ARQ
bila terjadi kerusakan data pada saat tranmisi,maka transmitter hanya perlu
mengirim kembali paket data tersebut).
3.Agar pengiriman jaringan tidak di dominasi oleh user
tertentu,kerena dengan paket data maka setiap user dapat di batasi jumlah paket
data yang akan di kirim sehingga dapat bergantian dengan user lainya dalam
memanfaatkan jaringan tersebut.
4. Paket data yang kecil hanya memerlukan buffer yang
kecil pada bagian
receiver
Akan tetapi dalam melakukan pemotongan data menjadi paket data,harus
memperhatikan bahwa data tidak boleh di potong terlalu kecil,karena :
receiver
Akan tetapi dalam melakukan pemotongan data menjadi paket data,harus
memperhatikan bahwa data tidak boleh di potong terlalu kecil,karena :
1. Setiap data memerlukan byte overhead ( tiap peket
harus disertai dengan SYN,ADDRESS,CONTROL FIELD,CRC FLAG,dan lain –lain )
pengiriman paket akan efesien jika bagian data lebih besar dari byte over head.
2. Bila paket data terlalu kecil maka waktu pemrosesan
sebuah paket yang
besar
besar
2.3.3
Penanganan Kesalahan Transmisi
Dalam usaha meng hindari gangguan ini dapat di lakukan
dengan
menggunakan tiga metode:
menggunakan tiga metode:
1. Metode Echo
Metode Echo merupakan metode yang paling sederhana di mana
pengguna computer dapat melihat proses pertukaran data tersebut melalui data monitor .Dengan tampilnya semua data yang di kirim dan diterima
pada layer monitor ,maka kesalahan dapat segera di ketahui.
Metode Echo merupakan metode yang paling sederhana di mana
pengguna computer dapat melihat proses pertukaran data tersebut melalui data monitor .Dengan tampilnya semua data yang di kirim dan diterima
pada layer monitor ,maka kesalahan dapat segera di ketahui.
2. Methode Paritas
Metode Paritas adalah metode yang menggunakan bit paritas ,yaitu bite tambahan ( bisa 0 atau 1 )yang di gunakan untuk mendeteksi kesalahan saat jumlah data di kirimkan atau diterima .Pada metode paritas ini di kenal 2 macam system ,yaitu paritas ganjil dan paritas genap.
Metode Paritas adalah metode yang menggunakan bit paritas ,yaitu bite tambahan ( bisa 0 atau 1 )yang di gunakan untuk mendeteksi kesalahan saat jumlah data di kirimkan atau diterima .Pada metode paritas ini di kenal 2 macam system ,yaitu paritas ganjil dan paritas genap.
3. Frame check
Pada metode ini ,data yang di kirim akan di periksa ber dasarkan Frame nya ,artinya suatu data atau karakter yang di kirim akan diperiksa diantera kedua bit pembentuk frame tersebut.
Pada metode ini ,data yang di kirim akan di periksa ber dasarkan Frame nya ,artinya suatu data atau karakter yang di kirim akan diperiksa diantera kedua bit pembentuk frame tersebut.
2.3.4
Kendali Kesalahan
Tujuan di lakukan pengontroan terhadap eror adalah untuk
menyampaikan frame –frame tanpa eror ,dala urutan yang tepat ke lapisan
jaringan .Teknik yang umum di gunakan untuk error control berbasis pada dua
fungsi ,yaitu:
1. Error detection ,biasanya menggunakan teknik CRC ( Cyclic
Redundancy Check )
2. Automatic Repeat Request ( ARQ) ketika error terdeteksi ,pengirim
meminta pengirim ulang frame yang terjadi kesalahan
Macam-macam kendali kesalahan (Error Control) adalah :
1. Stop and wait ARQ
2. Go Back N ARQ
3. Selektif Report ARQ
Redundancy Check )
2. Automatic Repeat Request ( ARQ) ketika error terdeteksi ,pengirim
meminta pengirim ulang frame yang terjadi kesalahan
Macam-macam kendali kesalahan (Error Control) adalah :
1. Stop and wait ARQ
2. Go Back N ARQ
3. Selektif Report ARQ
BAB III
3.1
Kesimpulan
Layer 1 dari model OSI bertanggung jawab atas perangkat interkoneksi fisik. Standar pada lapisan ini mendefinisikan karakteristik listrik, optik, dan radio frekuensi representasi bit yang terdiri dari frame layer Data Link yang akan dikirimkan. Nilai Bit dapat direpresentasikan sebagai pulsa elektronik, pulsa cahaya, atau perubahan dalam gelombang radio. Protokol lapisan fisik menyandikan bit untuk transmisi dan decode mereka di tujuan (destination). Standar pada lapisan ini juga bertanggung jawab untuk menggambarkan karakteristik fisik, listrik, dan mekanik media fisik dan konektor yang menghubungkan dengan perangkat jaringan.
Data link layer merupakan layer OSI kedua dengan dari 7 arsitektur OSI yang terdiri dari:
1. Physical
2. Data link
3. Network
4. Transport
5. Sesision
6. Presentastion
7. Aplication
Sedangkan fungsi dari data link layer yaitu untuk mentranfer data ke :
1. Phisical
2. Network acces
3. Internet
4. Transport
5. Aplication
0 comments:
Post a Comment